Apa yang terbesit ketika mendengar perusahaan jepang?
Sebelum bekerja di rumah seperti saat ini, sejak lulus kuliah, saya memberanikan diri memasukan lamaran ke beberapa perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Tidak hanya perusahaan yang ada di Bandung, saya juga sempat mengirimkan lamaran ke kawasan industri yang ada di Karawang, Bekasi, Tanggerang bahkan Jakarta. Tapi, emang sudah rejekinya di Bandung, jadilah saya bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang inspeksi garment.
Tugas inti saya disana adalah japanese translator, kemudian lambat laun lebih diarahkan ke bagian sales support, lebih tepatnya asisten sales director. Banyak hal yang telah saya pelajari dengan bekerja di perusahaan Jepang terdahulu. Kali ini saya akan berbagi dua hal diantaranya.
Memperhatikan hal kecil
Selain menerjemahkan, tugas pertama saya hanya mengangkat telepon, menfotocopy dan membalas email. Orang Jepang sangat percaya jika kita mampu menyelesaikan hal kecil dengan sempurna, maka kita akan mampu menyelesaikan hal yang lebih besar. Walaupun hanya mengangkat telepon, fotocopy dan membalas email, setiap detailnya sangat diperhatikan dan berpengaruh banget pada business manner.
Ketika mengangkat telepon, apa yang kita sampaikan merupakan representasi perusahaan. Ga mungkin kan kita menggangkat telepon layaknya akan berbicara dengan teman, "halouwhh, ini siapaah yaaach?" . Lawan bicara kita ditelepon pun mungkin akan berpikir tidak - tidak tentang perusahaan kita, dan bisa jadi berpikir dua kali untuk menjalin bisnis dengan perusahaan.
Percaya ga, beberapa orang Jepang sangat memperhatikan letak staple yang kita sematkan untuk menyatukan lembar dokumen? Beneran lo. Letak staple yang baik itu adalah di pojok kiri atas kertas dengan derajat kemiringan 45 derajat. Kenapa harus miring 45 derajat? Supaya ketika klien lebih mudah membuka lembar per lembar dokumen dan membuat dokumen tersebut tidak gampang sobek. See? Sampai sedetil itu diperhatikan.
Lama membuat keputusan
![]() |
Photo credit : evacomics |
Halo,salam kenal :)
ReplyDeleteSetuju sama semua yang ditulis *pengalaman pribadi juga :)*
Yang jelas orang Jepang tuh efisiensinya tinggi, selama bisa dikerjakan oleh satu orang, mereka nggak akan nge-hire orang lagi alias segala dikerjain sendiri hehe..
by the way, sepertinya kita satu almamater ya :D
Halo senpai >.<
DeleteBener banget, kalau kerja sama orang Jepang harus multitalent, segala dikerjain, haha
iya satu almamater kita, bantai bantai *eh banzai maksudnya :D
Eh seriusan saya senpai? Justru saya pikir saya kohai lho hahaha...Tegak berwibawa \(6_6)/
DeleteHal yang kecil itulah yang membuat orang jepang bisa sukses, karena kalau dibandingkan dengan di indonesia lebih tidak memperhatikan hal yang kecil padahal yang kecil juga bisa berpengaruh untuk kedepannya.
ReplyDeleteklo di Indo, hal yang kecil .... "yaudalah!"
Deleteapa apa gampang di "yaudalah"in
ujung2nya baru sadar, lah kok jadi gede masalahnya.. kemudian panik..
salam kenal ya Nurul :D
Iya bener banget,
DeleteKalau di indo bawaannya ga mau ribet ya, hahaha
Salam kenal Nurul dan Deltanne :)